RSS FEED

hidup

inilaaaaah saatnya aku stuuuck. mulutku berbusa cuma bergumam. otakku terus berputar, tapi putarannya tak bisa disalurkannya kepada tangan. tangan terus bergerak mengetik keyboard, tapi bergerak dengan apa yang aku mau yaitu menulis blog.

ini yang sudah kesekian kalinya aku bercumbu dengan rembulan, ciumanku ternyata membuat mentari pun iri, dia memeluku erat,  menahanku agar aku tidak pergi ke alam mimpi. sembunyi dia malu di balik bangunan. mungkin ini sudah cukup tinggi dan mentari harus pergi. aku di hempaskan ke bumi. masuk ke kubangan air panas yang tidak terlalu dalam.  air itu cukup panas, panasnya meresap di antara rambut2 kaku kering. dan sedikit membuatku tersadar untuk sepersekian detik. membuatku sadar untuk mengasah otak yang lelah ini untuk berpikir ilmu2 yang aneh menurutku.

kedengaran janggal di telinga, bahasa dari planet dari kaum2 imprealisme yang sempat menjajah negeri. mulut dia mengeluarkan gelembung, mulut buruh ilmu yang ikhlas mengajarkan kami. walau aku kurang sedikit paham apa yang dia katakan. aku mencoba mempertajam konsentrasi.

lihat ada pinguin di atas papan tulis, pinguin itu keluar melalui gemuruh cahaya proyektor. alkisah cerita ini tentang sejarah pinguin. bagaimana dia bertahan hidup di antara kata sunyi dan dingin. ada bagian yang sedih menurutku, waktu ayahnya menahan tlur di antara kedua kakinya dan sang ibu mencari makan ke laut sebelah. jika sang ayah sedikit begerak saja sangat membahayakan kelangsungan jidup sang anak. telur yang sudah jatuh ke air membeku langsung retak tak bisa lahir. sang ayah harus sabar dan tetep mempertahankan posisi telur. ternyata memorfosis telur menjadi sang anak pinguin cukup lama, dan aku kalah dengan waktu, aku amnesia. pinguin itu menjadi abstrak di mataku, timbul tenggelam. aku melihatnya dengan mati setengah, sang mimpi tak mau aku tetep terjaga. perlahan aku di peluknya juga. otaku, badanku yang rapuh mati suri.....

 

0 comments:

Return top