hari berjalan seperti biasa, mataku tiba2 terbuka setelah jam laknat itu menghidupkan aku dari mati suri. badanku malas bergerak untuk masuk ruang penyegar itu. tapi aku harus mengejar mimpiku lewat buku2 yang ntah aku tak paham artinya. andai saja negaraku negara maju, aku tak perlu payah2 belajar bahasa aneh itu.....
AH SUDAH LAH!!!. jika aku berpikir seperti itu, aku tak kunjung angkat kaki. aku bergegas mempertampan diri. tas ini seperti karung beras saja. sudah ku pilah pilih semalam. tapi tetap saja aku harus membawa buku tebal brengsek itu.
tiba aku di sebuah tempat. bukan kerajaan tpi berbenteng. bukan penjara tapi memaksa. dengan tembok2 yang sok"creativenya " menandakan anak2 berkreasi saja yang ada(TAI....). ada tulisan besar yang menunjukan namanya, aku baca Lim Cock Wing.
cacing di dalam perutku sudah berdemonstrasi sejak tadi malam. seperti biasa aku harus memberi mereka makan. aku takut mereka malah moggok kerja untuk menguraikan makanan2 ku. nasi lemak telur, dan segelas minuman penambah energi. tak lupa asap membumbung tinggi setelah makan. akhirnya kutemukan surga......
yang aku pikirkan saat itu. suatu saat di belakang tembok2 lapuk ini bakalan ada cahaya masa depan. cahaya yang tak membuat aku berangan seperti ini lagi. jam tangan membuyarkan aku, aku harus bertemu pelacur itu untuk berguru ilmu
0 comments:
Post a Comment